Obat Sakit Hati : Bersyukur

Lee Chan
2 min readJan 25, 2020

--

Dengki, iri, marah dan kecewa tak luput dari dalam diri kita manusia, semua menjadikan kita sungguh-sungguh manusia.

Tak jarang membandingkan diri, merendahkan diri menjadi hal yang membuat kita lega akan pengakuan bahwa kita tak begitu pantas untuk ada. Memikirkan nya saja membuat ku bingung, tak tahu tujuan dan arah melangkah di usia yang tak lagi remaja babak baru mulai akan nampak, memasuki usia dewasa awal.

Semua terasa berat dan tak berarah kehilangan akan diri, tak mengerti identitas diri, keyakinan diri, kepercayaan diri, semua sirna dengan membandingkan diri dengan orang lain.

Semua terasa melelahkan, menjemukan, membosankan, menyedihkan, semua bercampur menjadi satu dengan kesendirian untuk melangkah yang tak tahu kemana arahnya.

Kebingungan terasa sudah menjadi teman dekat yang tak terpisahkan di usia ini. Tak tahu bagaimana cara menghadapi nya.

Uring uringan tidak jelas,terasa hampa, terasa menyakitkan, terasa menyebalkan jika melihat sekitar kita yang terlihat bahagia nya dengan hidup.

Heyy…

Apa ini

Apa semua ini

Kenapa mereka bisa

kenapa aku tidak?

TENANG

Bisakah kita duduk sebentar merenungkan sejenak. Berapa banyak waktu,tenaga, keberhasilan, kegagalan dan segala perjuangan kita yang sudah kita dapatkan sampai saat ini. Pasti ada. Tidak ada yang tidak ada, perjuangan kita yang berhasil mungkin tak sesuai ekpetasi. Tapi ingat siapa yang mempunyai kuasa atas rencana kita? Bukan kita melainkan Sang Pencipta manusia.

Adakah cara untuk mengobati perasaan tak jelas ini?

Ada

Bersyukur atas segala yang kita miliki dan kesempatan yang kita rasakan dari Sang Pencipta.

Tak apa semua itu adalah Proses yang tidak sebentar, bersabar lah semua akan baik-baik saja.

--

--

No responses yet